RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
KEBUTUHAN GIZI IBU
MASA NIFAS
/ UIA
DISUSUN OLEH:
RUANG : KEBIDANAN
UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH
2016
RPP
Pokok
Bahasan : kebutuhan gizi ibu nifas
-
Sub Pokok Bahasan : pengertian kebutuhan gizi ibu nifas,
fungsi gizi pada masa nifas, manfaat gizi yang seimbang pada ibu masa nifas,
bentuk makanan gizi seimbang bagi ibu nifas, Kebutuhan gizi ibu menyusui,
Takaran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari, Makanan yang harus dihindari,
Penyebab apabila ibu menyusui kurang gizi.
-
Sasaran : pasien dan keluarga pasien
-
Tempat : ruang kebidanan, RS Kol. Abunjani, Bangko
-
Hari / Tanggal : Kamis/ 10 Juli 2014
-
Jam : 09.00 - 09.20 WIB
-
Waktu : 20 Menit
-
Penyaji Materi: Shandy Prima Kurniawati
A.
Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien di ruang kebidanan, RSUD KOTA BEKASI mengerti dan memahami
tentang kebutuhan gizi ibu masa nifas.
B.
Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 20 menit diharapkan
pasien dan keluarga pasien ruang kebidanan, RSUD KOTA BEKASI, mengerti dan
memahami tentang :
1.
pengertian kebutuhan gizi ibu nifas
2.
fungsi gizi pada ibu masa nifas
3.
manfaat gizi yang seimbang pada ibu masa nifas
4.
bentuk makanan gizi seimbang bagi ibu nifas
5.
Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari
6.
Makanan yang harus dihindari
7.
dampak apabila ibu nifas kurang gizi.
C.
STRATEGI PELAKSANAAN
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Alokasi Waktu
|
Pembukaan
|
1.
Mengucapkan salam pembukadan memperkenalkan diri
2.
|
± 5menit
|
Inti
|
1.
Penyampaian Materi
|
± 10 menit
|
Penutup
|
1.
Memberi kesempatan kepada ibu untuk
bertanya tentang materi yang telah disampaikan
2.
Menjawab Pertanyaan
Evaluasi
Slam
Penutup
|
± 5menit
|
F. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
1. Alat
a. Lembar Balik
b. Leflet
2. Sumber Belajar
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Yogyakarta: Andi Offset
Anggraini, Yetti. 2010. Asuhan
Kebidanan Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka Rihama
Marmi. 2012. Asuhan Kebidanan
Masa Nifas “Puerperium Care”.Yogyakarta: Pustaka Belajar F. Sumber Alimul,
H. A. A. 2007. Riset keperawatan dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika. Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC. Djuhari, Widjajakusumah. 2003. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC. Parakrama, Chandrasoma. 2006. Ringkasan
Patofisiologi Anatomi Edisi 2. Jakarta: EGC.
LAMPIRAN MATERI
KEBUTUHAN GIZI IBU MASA NIFAS
1.
Pengertian
Secara etimologi, kata “gizi” berasal dari bahasa Arab
“ghidza”, yang berarti “makanan”. Gizi adalah proses makhluk hidup menggunakan
makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti (penyerapan),
absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang
tidak digunakan. Ilmu gizi didefinisikan sebagai suatu cabang ilmu yang
mempelajari proses pangan setelah dikonsumsi oleh manusia, masuk ke dalam
tubuh, mengalami pencernaan, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme
serta pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan yang berguna untuk pertumbuhan
dan perkembangan yang sehat serta gigi yang sehat pula. Masa nifas (puerperium)
adalah masa setelah keluarnya placenta sampai alat-alat reproduksi pulih
seperti sebelum hamil dan secara normal masa nifas berlangsung selama 6 minggu
atau 40 hari (Ambarwati, 2010). Gizi ibu menyusui adalah makanan yang
mengandung zat – zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh selama masa menyusui dalam
meningkatkan produksi ASI sebagai makanan bayi. Nutrisi ibu masa nifas yaitu
nutrisi yang seharusnya dikonsumsi ibu setelah melahirkan prinsipnya yaitu
tinggi kalori dan protein. Nutrisi di butuhkan oleh ibu masa nifas sebagai
sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur tubuh supaya pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang disusui dapat tumbuh dengan sehat dan memperlancar
produksi ASI serta dapat mempertahankan kesehatan ibu sendiri. Ibu masa nifas
memerlukan makanan yang mengandung tinggi protein, sayuran daun hijau dan
buah-buahan setiap hari.
2.
Fungsi gizi
Pada ibu nifas Gizi memiliki beberapa fungsi yang berperan
dalam kesehatan tubuh makhluk hidup, yaitu: a. Memelihara proses tubuh dalam
pertumbuhan/perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak b.
Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari-hari atau aktivitas c.
Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai keseimbangan air, mineral dan cairan
tubuh yang lain d. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit (protein) e. Berguna untuk cadangan dalam tubuh f. Berguna untuk
proses ]produksi ASI yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangan. g. Untuk pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan.
3. Manfaat Gizi pada Ibu Nifas
Masa nifas atau masa menyusui adalah
masa yang sangat penting, hal ini dikarenakan setelah ibu melahirkan akan
memerlukan waktu untuk memulihkan kembali kondisinya dan mempersiapkan ASI
sebagai makanan pokok untuk bayinya. Oleh karena itu diperlukan gizi atau
nutrisi yang dapat memenuhi kebutuhannya. Nutrisi atau gizi adalah zat yang
diperlukan oleh tubuh untuk keperluan metabolismenya. Kebutuhan gizi pada masa
nifas terutama bila menyusui akan meningkat 25 %, karena berguna untuk proses
kesembuhan karena sehabis melahirkan dan untuk memproduksi air susu yang cukup
untuk menyehatkan bayi. Ibu nifas memerlukan diet untuk mempertahankan tubuh
terhadap infeksi, mencegah konstipasi, dan memulai proses pemberian ASI
eksklusif. Asupan kalori perhari ditingkatkan sampai 2700 kalori. Asupan cairan
perhari ditingkatkan sampai 3000 ml (susu 1000 ml). Suplemen zat besi dapat diberikan
pada ibu nifas selama 4 minggu pertama setelah kelahiran. 4. Bentuk Makanan
Gizi Seimbang Bagi Ibu Nifas
a.
Mengkonsumsi makanan tambahan, kurang lebih 500 kalori tiap hari
b.
Makan dengan diet gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein,
lemak,
vitamin, dan mineral
vitamin, dan mineral
c.
Minum sedikitnya 2 liter setiap hari (anjurkan ibu minum setiap kali
menyusui)
d.
Mengkonsumsi tablet besi selama 40 hari post partum (Pil zat besi
(sulfas/glukonas ferrosus)
untuk menambah zat gizi.
untuk menambah zat gizi.
e.
Mengkonsumsi vitamin A 200.000 intra unit, agar bisa memberikan vitamin A
kepada
anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
anaknya melalui ASI (Air Susu Ibu)-nya.
f.
Makan makanan yang tidak merangsang, baik secara termis, mekanis atau kimia
untuk
menjaga kelancaran pencernaan
menjaga kelancaran pencernaan
g.
Batasi makanan yang berbau keras (tidak terlalu asin, pedas atau berlemak,
tidak mengandung
nikotin serta bahan pengawet atau pewarna)
nikotin serta bahan pengawet atau pewarna)
h.
Gunakan bahan makanan yang dapat merangsang produksi ASI, misalnya sayuran
hijau. Zat-
zat yang dibutuhkan ibu setelah persalinan antara lain:
zat yang dibutuhkan ibu setelah persalinan antara lain:
1.
Kalori Kebutuhan kalori pada masa menyusui sekitar 400-500 kalori. Wanita
dewasa
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori,
memerlukan 1800 kalori per hari. Sebaiknya ibu nifas jangan mengurangi kebutuhan kalori,
karena akan mengganggu proses metabolisme
tubuh dan menyebabkan ASI rusak.
2.
Protein Kebutuhan protein yang dibutuhkan adalah 3 porsi per hari. Satu protein
setara dengan
tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140
tiga gelas susu, dua butir telur, lima putih telur, 120 gram keju, 1 ¾ gelas yoghurt, 120-140
gram ikan/daging/unggas, 200-240 gram tahu
atau 5-6 sendok selai kacang.
3.
Kalsium dan vitamin D Kalsium dan vitamin D berguna untuk pembentukan tulang
dan gigi.
Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di
Kebutuhan kalsium dan vitamin D didapat dari minum susu rendah kalori atau berjemur di
pagi hari. Konsumsi kalsium pada masa
menyusui meningkat menjadi 5 porsi per hari. Satu
setara dengan 50-60 gram keju, satu cangkir
susu krim, 160 gram ikan salmon, 120 gram ikan
sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
sarden, atau 280 gram tahu kalsium.
4.
Magnesium Magnesium dibutuhkan sel tubuh untuk membantu gerak otot, fungsi
syaraf dan
memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
memperkuat tulang. Kebutuhan megnesium didapat pada gandum dan kacang-kacangan.
5.
Sayuran hijau dan buah Kebutuhan yang diperlukan sedikitnya tiga porsi sehari.
satu porsi
setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran
hijau yang telah dimasak, satu tomat.
setara dengan 1/8 semangka, 1/4 mangga, ¾ cangkir brokoli, ½ wortel, ¼-1/2 cangkir sayuran
hijau yang telah dimasak, satu tomat.
6.
Karbohidrat kompleks Selama menyusui, kebutuhan karbohidrat kompleks diperlukan
enam
porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi
sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau
crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari
bijian utuh.
porsi per hari. Satu porsi setara dengan ½ cangkir nasi, ¼ cangkir jagung pipil, satu porsi
sereal, satu iris roti dari bijian utuh, ½ kue muffin dari bijian utuh, 2-6 biskuit kering atau
crackers, ½ cangkir kacang-kacangan, 2/3 cangkir kacang koro, atau 40 gram mi/pasta dari
bijian utuh.
7.
Lemak Rata-rata kebutuhan lemak dewasa adalah 41/2 porsi lemak (14 gram
perporsi)
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah
atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan
selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu
sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
perharinya. Satu porsi lemak sama dengan 80 gram keju, tiga sendok makan kacang tanah
atau kenari, empat sendok makan krim, secangkir es krim, ½ buah alpukat, dua sendok makan
selai kacang, 120-140 gram daging tanpa lemak, sembilan kentang goreng, dua iris cake, satu
sendok makan mayones atau mentega, atau dua sendok makan saus salad.
8.
Garam Selama periode nifas, hindari konsumsi garam berlebihan. Hindari makanan
asin
seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
seperti kacang asin, keripik kentang atau acar.
9.
Cairan Konsumsi cairan sebanyak 8 gelas per hari. Minum sedikitnya 2 liter tiap
hari.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
Kebutuhan akan cairan diperoleh dari air putih, sari buah, susu dan sup.
10.
Vitamin Kebutuhan vitamin selama menyusui sangat dibutuhkan. Vitamin yang
diperlukan
antara lain: a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A
terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. b. Vitamin
B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6
sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang
polong dan kentang. c. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan
daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.
antara lain: a. Vitamin A yang berguna bagi kesehatan kulit, kelenjar serta mata. Vitamin A
terdapat dalam telur, hati dan keju. Jumlah yang dibutuhkan adalah 1,300 mcg. b. Vitamin
B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Asupan vitamin B6
sebanyak 2,0 mg per hari. Vitamin B6 dapat ditemui di daging, hati, padi-padian, kacang
polong dan kentang. c. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, meningkatkan stamina dan
daya tahan tubuh. Terdapat dalam makanan berserat, kacang-kacangan, minyak nabati dan
gandum.
11.
Zinc (Seng) Berfungsi untuk kekebalan tubuh, penyembuhan luka dan pertumbuhan.
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan
metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng
Kebutuhan Zinc didapat dalam daging, telur dan gandum. Enzim dalam pencernaan dan
metabolisme memerlukan seng. Kebutuhan seng setiap hari sekitar 12 mg. Sumber seng
terdapat pada seafood, hati dan
daging.
12.
DHA DHA penting untuk perkembangan daya lihat dan mental bayi. Asupan DHA
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati
dan ikan. Makanan yang dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi sebagai berikut :
berpengaruh langsung pada kandungan dalam ASI. Sumber DHA ada pada telur, otak, hati
dan ikan. Makanan yang dikonsumsi ibu nifas harus mengandung zat gizi sebagai berikut :
1.
Sumber tenaga (energi) Untuk pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru,
penghemat protein (jika sumber tenaga kurang, protein dapat digunakan sebagai
cadangan untuk memenuhi kebutuhan energi). Zat gizi sebagai sumber karbohidrat
terdiri dari beras, sagu, jagung, tepung terigu dan ubi. Sedangkan zat lemak
dapat diperoleh dari hewani(lemak,mentega,keju) dan nabati (kelapa,sawit,
minyak sayur, minyak kepala dan margarine).
2.
Sumber pembangun (protein) Protein diperlukan untuk pertumbuhan dan penggantian
sel-sel yang rusak atau mati. Protein dari makanan harus diubah menjadi asam
amino sebelum diserap oleh sel mukosa usus dan dibawa ke hati melalui pembuluh
darah vena porta. Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani ( ikan,
udang, kerang, kepiting, daging ayam, hati, telur, susu dan keju ) dan protein
nabati ( kacang tanah, kacang merah, kacang hijau, kedelai, tahu dan tempe ).
Sumber protein terlengkap terdapat dalam susu, telur, keju, ketiga makanan
tersebut juga mengandung zat kapur, zat besi dan vitamin B.
3.
Sumber pengatur dan pelindung (Mineral, vitamin dan air) Unsur-unsur tersebut
digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit dan pengatur kelancaran
metabolisme dalam tubuh. Ibu menyusui minum air sedikinya 2 liter setiap hari
(anjurkan ibu untuk minum setiap kali habis menyusui). Sumber zat pengatur
diperoleh dari semua jenis sayuran dan buah-buahan segar.
5.
Ukuran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari Jenis Makanan Usia Bayi 0-6 Bulan
Usia Bayi > 6 Bulan Nasi 5 piring 4 piring Ikan 3 potong 2 potong Tempe 5
potong 4 potong Sayuran 3 mangkuk 3 mangkuk Buah 2 potong 2 potong Gula 5
sendok 5 sendok Susu 1 gelas 1 gelas Air 8 gelas 8 gelas Tabel Tambahan Makanan
Untuk Ibu Menyusui Bahan Makanan Tidak Menyusui (gr) Menyusui 0 – 6 bulan (gr)
Menyusui 7 – 12 bulan (gr) Menyusui 13 – 24 bulan Beras 250 = nasi 500 gr/5
gelas 50 = nasi 100 gr/ 1 gelas 50 50 Protein hewani 100 (2 potong) 50 (1
potong) 50 50 Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50 Protein nabati 100 (4
potong) 50 (2 potong) 50 50 Kacang hijau 25 (2,5 sdm) 51 (5 sdm) - - Sayuran
200 (2 gelas) 100 (1 gelas) 100 100 Buah 201 (2 potong) 100 (1 potong) 100 100
Minyak 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25 Gula 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25
Susu bubuk 25 (2,5 sdm) 50 (5 sdm) 50 25
Contoh Menu Makanan Ibu Nifas dalam
1 Hari a. Pagi Nasi : 2 sendok nasi Tempe goreng : 1 potong sedang Telur ceplok
: 1 butir Tumis kacang panjang dan wortel : 1 mangkok kecil Susu : 1 gelas Snak
pukul 10.00 WIB 1potong pepaya 1Cangkir teh manis b. Siang Nasi : 2 sendok nasi
Semur daging : 1 potong daging Tahu goreng : 1 bungkus Sayur bubur bayam : 1
mangkok kecil Buah semangka : 1 iris sedang Snak pukul 16.00 WIB 1 potong
pisang rebus 1 cangkir teh manis c. Malam Nasi : 2 sendok nasi Pepes ikan teri
: 1 bungkus Perkedel goreng : 1 buah Cah kangkung – taoge : 1 mangkok kecil
Snak pukul 21.00-22.00 WIB Susu : 1 gelas Wafer : 1 bungkus
6. Makanan Yang Harus Dihindari Ibu Nifas
a. Kopi
Makanan
yang cukup berbahaya dan perlu untuk dihindari selama Ibu dalam masa menyusui
adalah makanan dan minuman yang mengandung Kafein. Hal ini dikarenakan kafein
pada ibu menyusui tidak akan terbuang secara sempurna, melainkan sebagiannya
akan tersisa pada ASI yang dihasilkan.Pada akhirnya, ASI yang dihasilkan akan
mengandung kafein dan tertelan oleh bayi. Akibatnya bayi dapat menjadi rewel
dan sulit tidur, dikarenakan mereka belum dapat mengeluarkan kafein dari dalam
tubuh sebaik orang dewasa.
b. Coklat
coklat
dapat berbahaya bagi bayi yang sedang dalam masa menyusui. Hal ini diakibatkan
karena coklat mengandung kafein yang cukup tinggi, yaitu antara 5-35 mg dalam
setiap 30gram coklat. Hal ini seperti telah dijelaskan sebelumnya, akan dapat
membuat bayi sulit tidur.
c. Makanan Yang Pedas
Hal
ini dikarenakan kandungan rasa pedas yang ada di dalam makanan tersebut,
sedikit banyak akan terkonsumsi oleh bayi melalui ASI, dan akan membuat perut
anak menjadi panas (iritasi) dan bahkan dapat mengakibatkan diare.
d. Overdosis Vitamin C
Kita
semua tahu bahwa vitamin C akan dapat membantu untuk meningkatkan daya tahan
tubuh dan juga membantu untuk mempercepat penyembuhan penyakit. Vitamin C jelas
sangat baik untuk tubuh, tidak perlu diragukan lagi.Tapi jangan sampai memakan
vitamin C terlalu banyak, karena vitamin C cenderung bersifat asam. Vitamin C
yang terbawa terlalu banyak di dalam ASI pada akhirnya akan dapat membuat perut
bayi menjadi perih dan juga membuat sistem pencernaan bayi terkena iritasi.Pada
umumnya, jika tubuh kita kelebihan vitamin C, maka akan dibuang melalui sistem
ekskresi (urin) sehingga secara umum tidak akan berbahaya. Akan tetapi pada
bayi yang masih kecil, sistem pencernaan mereka belum bekerja dengan baik
sehingga kelebihan vitamin C akan tersimpan lama di dalam tubuh dan menimbulkan
efek negatif.Konsumsi vitamin C sewajarnya saja, sekitar 60 mg / hari, sesuai
kebutuhan harian normal. Tidak perlu konsumsi terlalu banyak, khawatir berefek
negatif untuk bayi.
e. Lemak Jenuh & Lemak Trans Makanan yang mengandung
lemak jenuh dan lemak trans akan dapat berbahaya bagi perkembangan otak bayi.
Hal itu dikarenakan lemak jenuh dan lemak trans (trans fat) terbukti menghambat
produksi omega 3, yang sangat dibutuhkan oleh perkembangan otak bayi. Hindari
makanan gorengan yang memakai minyak bekas karena mengandung lemak jenuh yang
tinggi. Selain itu, hindari makanan fast food seperti hamburger dan hot dog
karena mengandung lemak trans (trans fat) yang berbahaya.
f.
Alkohol & Nikotin alkohol dan nikotin akan terbawa dalam ASI dan
terkonsumsi oleh bayi.Pada bayi, efek negatif alkohol (minuman keras) dan
nikotin (rokok) akan sangat terasa, di antaranya kecanduan terhadap kedua hal
tersebut. Hal ini akan membuat bayi pusing, lemah, sulit bangun dan juga
produksi ASI pun akan berkurang.
7.
Dampak Apabila Ibu Nifas Kurang Gizi.
Dapat terjadi kekurangan nutrisi Yaitu kekurangan intake
dari zat-zat makanan terutama protein dan karbohidrat. Dapat mempengaruhi
pertumbuhan, perkembngan dan kognisi serta dapat memperlambat proses
penyembuhan. Tipe-tipe malnutrisi :
a.
Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan
kekurangan vitamin
C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
b.
Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak
tubuh
dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan
pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
dan otot. Gambaran klinis : atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan
pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
c.
kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan karena
protein yang
hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis,
hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan
rambut.
hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis,
hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan
rambut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar